![]() |
Aku ketika diopname |
KOMPLIT | Tulisan tips kesehatan kali ini adalah kisah nyata yang aku --kru Redaksi Komplit-- alami sendiri. Mungkin
anda juga pernah mengalaminya. Kalau aku ingat-ingat waktu itu serasa Aku mau
mati. Kata dokter memang hal itu lumrah dialami oleh para penderita penyakit
asam lambung akut. Makanya bagi sebagian orang langsung ingat Tuhan, kalau lagi
diserang penyakit ini.
Waktu itu pertengahan bulan Oktober 2018. Dadaku terasa
panas, sesak sampai ke leher. Aku nggak nyangka kalau itu sakit asam lambung.
Yang aku rasakan waktu itu tenggorokanku seperti ditekan batu yang besar.
Aku fikir itu cuma masuk angin. Soalnya sepertinya ada sesuatu
yang bergerak-gerak dari dada sampai ke tenggorokan bahkan sampai ke leher.
Rasanya sakit kali. Sangkin sakitnya aku nggak sadar membentak anak dan istriku
pas mereka sedang dekat-dekat aku. Tapi mereka enggak ngerti dan tak bisa
berbuat apa-apa, apalagi kalau melihat aku muntah-muntah. Minum air putih biasa
aja pun aku muntah, apalagilah kalau makanan.
Pokoknya satu rumah udah kelimpungan lah menghadapi aku
waktu itu. Karena udah nggak tertahankan lagi aku minta dilarikan ke rumah
sakit.
Singkat cerita aku sampai di ruang IGD. Anehnya dokter
yang menangani waktu itu langsung memberikan tindakan EKG, karena si dokter curiga
aku kena serangan jantung. Mungkin karena aku kesakitan di daerah dada.
![]() |
Tindakan EKG |
Barulah kemudian dokter memeriksa bagian lambung. Anehnya
walaupun aku masih merasa sakit, Aku disuruh pulang dan hanya diberikan obat
lambung setelah tindakan di IGD selama lebih kurang 1 jam.
Dan selama 2 hari setelah pulang dari rumah sakit, aku
masih terus kesakitan. Sampai akhirnya sakitku tak tertahankan lagi dan
dilarikan untuk kedua kalinya ke rumah sakit. Setelah aku beritahu kepada
dokter di IGD di rumah sakit yang sama
itu, akhirnya dokter menyarankan aku untuk diopname.
Tapi dokter penyakit dalam nya nggak ketemu dan tak bisa
simpulkan sakitnya setelah 3 hari dirawat. Karena kebingungan, akhirnya dokter
yang cewek masih muda itu minta agar aku diperiksa sama dokter THT. Ya, .... justru
dokter THT yang memberitahu apa sakitku.
Katanya aku kena penyakit GERD. Kepanjangannya gastro esofagus reflux disease.
Menyebutnya saja, lidahku sudah keseleo, serumit dokter menyimpulkan apa
diagnosa sakitku. Tapi terjemahan bebasnya, itu adalah penyakit asam lambung yang sudah akut.
Kata dokter itu, sakit ini aku derita akibat pola hidup
dan pola makan yang tidak sehat. Malah dibilang ini nggak ada obatnya, selain
memperbaiki pola hidup dan pola makan yang sehat.
Sepertinya memang betul kata si dokter. Soalnya selama di
rumah sakit, Aku cuma dikasih obat lambung dan hanya meredakan sedikit saja.
Buktinya Setelah 5 hari aku diopname dan diperbolehkan pulang ke rumah, aku
belum juga pulih dengan sempurna.
![]() |
Obat-obatan yang aku konsumsi |
Merasa tak puas dengan pengobatan selama opname di rumah
sakit, Aku pasrah saja ketika ada abang angkatku datang ke rumah dan membawa
aku. Katanya ke istriku, mau dibawa berobat alternatif.
Di kawasan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang itu, si
tabib mengatakan Aku masuk angin tapi pakai tanda kutip. Maksudnya, aku sedang
diserang dari alam gaib yang mungkin dilakukan oleh orang yang tak senang. Lantaran
niat abangku baik, aku ikuti aja ritualnya. Tapi jujur, nggak masuk akalku yang
beginian.
Berselang beberapa hari kemudian, Aku akhirnya ke dokter
spesialis penyakit dalam yang ada di Jalan Pelita Kota Medan. Aku tunjukin sama
dokternya semua obat-obat yang sudah pernah ku minum termasuk hasil diagnosa
yang di rumah sakit sebelumnya.
Lalu si dokter senior itu bilang ini obatnya sudah pas.
Bahkan semua tahapan yang diberikan oleh Rumah Sakit sebelumnya tempat aku
namanya juga sudah tepat. Yang belum dilakukan tinggal satu tahap lagi yaitu
endoskopi. Caranya dengan memasukkan selang dari mulut untuk memfoto apa yang
terjadi di dalam tenggorokan sampai ke usus ku. Termasuk memberikan tindakan
dari dubur juga sampai ke lambung.
Membayangkannya aja aku udah lemas. Bagaimana tidak? Selang
dimasukkan, itu rasanya sakit. Jadi harus dibius terlebih dahulu. Ditambah lagi
biayanya yang selangit, Akhirnya kuputuskan untuk tidak melanjutkan saran
Dokter tadi. Lalu aku hanya diberi obat yang dosisnya cukup tinggi.
Memang setelah minum obat berdosis tinggi itu, ada
sedikit rasa nyaman. Tidak sesakit rasa yang sebelumnya. Tapi muntah-muntahnya
masih saja terjadi. Pokoknya masih kambuh-kambuhan lah sampai seminggu itu.
Nah selama aku dirawat di rumah pasca berobat dengan
dokter spesialis tadi dan tak juga sembuh total, aku cobalah ramuan-ramuan.
Mulai dari induk kunyit, ramuan jahe, dan beberapa ramuan lainnya. Kadang
sehari cocok tapi setelah itu balik kambuh lagi.
Sampai akhirnya Mertuaku datang dari Kota Tebing. Dia
membawa 6 butir telur bebek berwarna hijau. Eits... bukan mau berdukun lho. Entah
apa sebabnya makanya mesti berwarna hijau, tapi itulah anjuran dari seorang
temannya yang katanya sudah pernah mengalami hal serupa dengan aku.
Besok subuh hari, istri membangunkan aku dan memberikan
ramuan dari telur bebek berwarna hijau itu. Hasilnya langsung terasa memang.
Meski agak sedikit aneh di mulut karena amisnya, tapi lantaran ini adalah obat,
aku lanjutkan sampai beberapa hari.
Ya mudah-mudahan sejak saat itu aku nggak begitu pernah
mengalami sakit seperti sebelumnya. Kalaupun ada, itu karena aku melanggar
beberapa pantangan makanan.
Bahkan belakangan ini tepatnya di awal Januari tahun 2019
aku sudah mulai bisa makan makanan pedas yang selama dua bulan sejak aku sakit,
tidak pernah berani aku sentuh.
![]() |
Telur bebek hijau dan susu kental manis |
Setelah meminum ramuan itu dianjurkan untuk tidak
mengkonsumsi apapun, termasuk air minum setidak-tidaknya satu jam setelahnya.
Lakukan hal serupa setiap hari minimal 6 hari
berturut-turut. Jika dirasa masih perlu, bisa dilanjutkan sampai sakit nya
benar-benar hilang. Selamat mencoba atas resep yang aku praktekkan langsung atas
penyakit asam lambung akutku yang begitu membuat ku menderita selama 2 bulan,
bahkan menyusutkan berat badanku sampai hampir 10 Kg.(jhon)